Rabu, 05 April 2017

DAYA SAING APLIKASI PENDIDIKAN DENGAN GAME-GAME ONLINE DALAM SMARTPHONE

Leave a Comment
Perkembangan teknologi berjalan begitu cepat termasuk perkembangan handphone, salah satunya adalah smartphone yang dibekali sistem operasi android. Sistem operasi ini sangat pesat perkembanganya di karenakan sifatnya yang open source sehingga siapapun dapat mengembangkan kreatifitasnya , termasuk di dunia pendidikan.
Kemajuan teknologi telah merubah segalanya, dulu sebelum adanya kemajuan teknologi pelajar lebih sering dirumah untuk belajar, sekarang semua telah berubah, sejak adanya komputer adanya internet munculnya sebuah game yang mengaharuskan terhubung ke internet yaitu game online, secara perlahan game online mengikis kebudayaan dulu, pelajar pun beranggapan bahwa game online lebih menarik daripada belajar, ditambah game online kini dapat dimainkan di smartphone yang mana device ini saat ini dimiliki hampir seluruh kalangan usia. Hasil penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif menunjukan bahwa pelajar lebih suka bermain game online ketimbang belajar ataupun yang lainnya.
 Didalam google playstore saat ini tersedia 2,831,619 aplikasi tersedia
baik berbayar ataupun gratis, khusus dalam kategori pendidikan dalam playstore terdapat 224,187 aplikasi, sementara dalam kategori game pendidikan berjumlah 36,789 dan game umum di luar pendidikan terdapat 478,332 game. Dari jumlah tersebut dalam kita lihat sekilas bahwa aplikasi kategori pendidikan kalah jauh dari game umum dalam pengembangannya.
Walaupun banyak game yang menawarkan sesorang ke dunia yang berbeda yang dapat meningkatkan kreatifitas berfikir dan refleks berfikir yang lebih baik, namun banyak hal tidak dapat di sepelekan diantaranya meningkatnya kemalasan seseorang, bahkan dalam waktu-waktu luang yang ada maupun waktu yang diadakan dengan mengorbankan waktu lainnya untuk membuka dan bermain game online, banyak kasus yang ditemukan seseorang menghabiskan waktu berjam-jam guna bermain game online, bahkan menghabiskan banyak uang untuk menunjukan ke-eksisanya dalam dunia game online.
Peran orang tua diperlukan saat mendidik anak di rumah, dengan memberikan porsi yang tepat untuk teknologi anak, khususnya dalam memberikan HP atau smartphone. Dalam arti, membatasi waktu dan memeriksa aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh anak, khususnya aplikasi game. Sedangkan peran guru, diperlukan memberikan arahan dan bimbingan baik pada anak maupun pada orang tua, bahwa dalam aplikasi game, ada yang bermanfaat untuk edukasi.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk menciptakan  pembelajaran yang lebih bermakna dan berkualitas. Menurut Latuheru (1988: 15), penggunaan media dalam proses pembelajaran bertujuan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara tepat-guna dan berdaya guna sehingga mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Dalam beberapa dekade terakhir, kepemilikan perangkat bergerak (mobile devices) semakin meningkat. Hal ini disebabkan semakin terjangkaunya harga perangkat-perangkat ini oleh masyarakat.
Lukluk Luhuring Santoso S Kom MT, (Software Enginer at 3iQ’s Inc, Orlando, Florida USA) mengungkapkan “Android plus pendidikan memungkinkan kita membuat sebuah collaborative learning. Yaitu sebuah lingkungan belajar dimana banyak orang yang bergabung mengerjakan suatu pekerjaan bersama-sama, saling memberi feedback sehingga menghasilkan sesuatu yang sempurna,”.
Aplikasi pendidikan yang berjalan dalam smartphone berbasis android kini telah berkembang sedemikian rupa, guna mengefektifkan kegiatan belajar ataupun ketersediaan bahan pembelajaran yang dapat di akses kapan saja dimana saja. Bahkan banyak instansi yang mulai serius memandang pentingnya aplikasi-aplikasi pendidikan berbasis android sehingga turut mengembangkan aplikasi tersebut, diantaranya adalah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) dimana aplikasi yang telah di kembangkan dapat di akses di http://www.m-edukasi.kemdikbud.go.id, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi melalui UPTD Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan juga ikut mengembangkan aplikasi pendidikan yang dapat di akses oleh siapapun, aplikasi tersebut dapat di akses melalui website Sudung-Belaja (www.jambi-belajar.org), serta banyak lagi instansi, perusahaan, komunitas, atau individu yang mengembangkan aplikasi pendidikan. 
.Secara garis besar dewasa ini dimana banyaknya anak usia prasekolah dan anak usia sekolah yang telah mengenal dan dapat mengoperasikan smartphone device membuat orang tua dan guru harus dapat berdapatasi untuk mengawasi, membimbing dan mengontrol konten yang diakses oleh anak, guna mengoptimalkan manfaat teknologi untuk perkembangan anak, dan mencegah efek buruk dari teknologi terhadap anak. Salah satu yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru adalah menganjurkan pemanfaatan aplikasi pendidikan yang dapat membantu kemampuan anak dalam kegiatan belajar dan akses sumber belajar, sehingga dapat mengantikan “game online yang berpengaruh buruk” dalam perkembangan anak.
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 komentar:

Posting Komentar