BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PERANCANGAN SISTEM
2.1.1 Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto (2001:2)
menyatakan rancangan adalah : “Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen-elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi.”
Menurut Scoot dalam Jogiyanto (2005:196)
Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu
sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut
mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari
suatu sistem sehingga instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang
bangun yang telah ditetapkan pada akhir
tahap analisis sistem.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa perancangan sistem adalah suatu
tahap yang dilakukan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan
permasalahan yang ada, dengan mengatur komponen-komponen dalam sistem tersebut
sehingga sistem dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.
2.1.2 Tujuan Perancangan Sistem
Menurut
Jogiyanto (2001:209) tujuan utama perancan sistem adalah:
1. Untuk
memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
2. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada programmer
Kedua tujuan ini lebih berfokus pada
perancangan atau desain sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang
jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputer.
2.2
E-LEARNING
2.2.1 Pengertian E-learning
Istilah
E-learning atau Electronic Learning atau pembelajaran elektronik ini mengandung
pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang
definisi E-learning dari berbagai
sudut pandang. Pendapat dari beberapa pakar yang menguraikan pengertian E-learning antara lain:
Menurut
Hartanto dan Purbo (2002:1), “E-learning
dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan
di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.”
Menurut
LearnFrame.com dalam Wahono dan Glossary (2005:2), “E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan
komputer maupun komputer stand alone.”
Menurut Rosenberg (2001:28), “e-learning adalah penggunaan teknologi
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.”
Dari
berbagai definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam proses belajar
mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning.
Pada
dasarnya konsep e-learning adalah
penyediaan kelas-kelas baru setara dengan kelas konvensional di sekolah-sekolah
yang ada saat ini. Istilah setara disini berarti bahwa e-learning diharapkan dapat menggantikan peran sekolah konvensional
bukan hanya sekedar sebagai pelengkap atau tambahan dari sistem konvensional
yang sudah ada. Oleh karena itu, pembangunan sebuah lembaga pendidikan virtual
seperti e-learning ini haruslah
memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan cita-cita untuk mendirikan
sebuah lembaga pendidikan konvensional.
Definisi e-learning memiliki beberapa elemen tentang apa,bagaimana dan
mengapa dari E-learning :
Apa, e-learning memasukkan baik konten, yaitu
informasi dan metode instruksional, yaitu teknik yang membantu orang
mempelajari konten belajar.
Bagaimana,
e-learning didistribusikan melalui
komputer dalam bentuk kalimat dan gambar. Pendistribusiannya dapat dalam bentuk
asynchronous yang didesain untuk
belajar secara individu dan dalam synchronous
yang didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
Mengapa,
e-learning ditujukan untuk membantu
pelajar mencapai tujuan belajarnya atau melaksanakan pekerjaannya.
Komponen Pendukung e-learning
Komponen-komponen
pendukung dari proses pembelajaran elektronik menurut Wahono dalam Adri(2007:4)
ada 3 komponen, antara lain :
E-learning system (sistem)
Merupakan suatu sistem pendukung yang berfungsi untuk
memvirtualisasikan proses belajar mengajar. Seperti kegiatan belajar mengajar
pada umumnya, aplikasi e-learning
harus dapat menggantikan proses migrasi konten konvensional ke digital, proses
pengaturan kelas, proses pengaturan nilai, proses pelaporan akhir siswa, proses
ujian secara online serta fungsi
lainnya.
E-learning content (isi)
Konten pembelajaran yang dapat digunakan pada sistem e-learning dapat berupa teks dengan
gambar seperti buku pada umumnya, atau dapat juga konten multimedia yang sudah
dilengkapi ilustrasi dari konten, seperti animasi pembelajaran dengan materi
tertentu.
3. Infrastruktur (peralatan)
Infrastruktur/peralatan
e-learning dapat berupa Personal Computer (PC), jaringan
komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan
layanan synchronous learning melalui teleconference.
Sifat e-learning
Berdasarkan
sifat interaktifnya, sistem e-learning
dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
Sistem bersifat statis
Pengguna
sistem ini hanya dapat mengunduh bahan-bahan belajar yang diperlukan, sedangkan
dari sisi administrator hanya dapat mengunggah file-file materi. Pada sistem
ini memang suasana belajar yang sebenarnya tidak dapat dihadirkan, misalnya
jalinan komunikasi. Kalaupun digunakan, sistem ini berfungsi untuk menunjang aktivitas
belajar-mengajar yang dilakukan secara tatap muka di kelas.
Sistem bersifat dinamis
Fasilitas
yang ada pada sistem ini lebih bervariasi dari apa yang ditawarkan sistem
pertama. Pada sistem kedua ini, fasilitas seperti forum, diskusi, chat, e-mail, alat bantu evaluasi pembelajaran, manajemen pengguna, serta
manajemen materi elektronis sudah tersedia sehingga pengguna mampu belajar
dalam lingkungan belajar yang tidak jauh berbeda dengan suasana kelas. Sistem
kedua ini dapat digunakan untuk membantu proses transformasi paradigma
pembelajaran dari teacher-centered
menuju student-centered.
2.2.4 Fungsi
E-Learning
E-learning mempunyai
3 fungsi utama dalam pembelajaran yaitu: sebagai suplemen yang sifatnya pilihan
(opsional), pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi) (Siahaan, 2002).
1. Optional
Dikatakan
berfungsi sebagai suplemen (opsional), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau
tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik untuk
mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta
didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau
wawasan.
2.
Komplemen
Dikatakan
berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi
materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas. Sebagai komplemen
berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial
bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
3.
Substitusi
Pengunaan e-learning
sebagai pengganti sudah dibuktikan pada perguruan tinggi di beberapa negara
maju. Mahasiswa diberikan 3 pilihan yaitu menggunakan pembelajaran konvesional
seluruhnya, sebagian menggunakan pembelajaran konvensional dan sebagian lagi
menggunakan e-learning sedangkan opsi terakhir adalah penggunaan e-learning
secara sepenuhnya.
2.3 LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS)
2.3.1 Pengertian Learning Management system (LMS)
Menurut Ryan K.Ellis dalam buku A Field Guide to Learning Management System
(2009 :1), “ Learning Managemet System,
the basic description is a software application that automates the
administration, tracking, and reporting of training events”. Ryan K.Ellis
mennjelaskan bahwa LMS adalah sebuah perangkat lunak atau software untuk
keperluan administrasi, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah
kegiatan,pemberian materi-materi pelatihan kegiatan belajar mengajar secara online yang terhubung ke internet.
LMS digunakan untuk membuat materi
pembelajaran online berbasiskan web
dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS ini sering
disebut juga dengan platform e-learning
atau learning content management system (LCMS).
Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi proses belajar
mengajar secara elektronik.
Fitur-fitur LMS
Menurut Ryann K.Ellis, A Field Guide to LMS (2009:2) di dalam
LMS juga terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari
pengguna dalam hal pembelajaran. Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada
umumnya antara lain :
Administrasi,
yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar. Fitur
ini mengatur tentang kelengkapan belajar mengajar, antara lain : silabus,
jadwal pelajaran, tugas, jadwal ujian, daftar referensi dan bahan bacaan.
Penyampaian
materi dan kemudahan akses ke sumber referensi, antara lain : bahan presentasi,
contoh ujian yang lalu, situs-situs referensi, situs-situs bermanfaat, artikel
dan jurnal online.
Penilaian,
fitur yang menampilakn hasil-hasil kegiatan belajar mengajar yang telah
berlangsung dan hasil evaluasi.
Ujian
online
Komunikasi,
fitur yang menyediakan sarana komunikasi bagi pengguna LMS, antara lain : forum
diskusi online, mailing list diskusi, chat.
ALAT BANTU PEMBUATAN PROGRAM
2.4.1 PHP
PHP Hypertext Preprocessor merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang dapat
terintegrasikan kedalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi
bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. (Teguh Wahyono,Practise guide php on windows,2009:35)
PHP adalah bahasa pemrograman server-side yang didesain khusus untuk
web. Didalam halaman HTML kita dapat menanamkan (embed) kode PHP yang akan di eksekusi setiap waktu halaman tersebut
dikunjungi. Kode PHP yang ditanam diartikan (interpret) di web server dan menghasilkan HTML atau output lainnya
yang akan dilihat oleh pengunjung.
PHP disusun pada tahun 1994 dan
aslinya dikerjakan oleh satu orang, Rasmus Lerdorf. PHP kemudian diadopsi oleh
orang berbakat lainnya dan telah melalui 4 kali penulisan kembali secara mayor
untuk memberikan kita produk yang semakin sempurna dan luas yang dapat kita lihat hingga hari
ini.
PHP
adalah sebuah proyek open source,
yang berarti kita memiliki akses ke kode sumber (source code) dan dapat menggunakan, mengubah, dan
mendistribusikan ulang tanpa biaya.
PHP
aslinya singkatan dari Personal Home Page
tetapi diubah dengan kebiasaan penamaan berulang GNU (GNU=GNU’s Not Unix) dan
sekarang kepanjangannya adalah PHP Hypertext Preprocessor. Beberapa kompetitor
utama PHP antara lain : Perl, Microsoft ASP.NET, Ruby on Rails, JavaServer
Pages (JSP) , dan ColdFusion). Dalam perbandingan dengan produk-produk ini , PHP
memiliki bnyak kekuatan, termasuk diantaranya :
- Performa tinggi
PHP
sangat cepat. Menggunakan satu server yang tidak mahal.
- Integrasi Database
PHP
memiliki koneksi bawaan yang tersedia untuk banyak sistem database. Sebagai
tambahan pada MySQL, anda dapat secara langsung terhubung pada database Postgre
SQL, oracle, dbm, FilePro, DB2, Hyperwave, informix, Interbase, dan Sybase
diantara yang lain menggunakan ODBC (Open
Database Connectivity Standart), anda dapat terhubung pada database apapun
yang menyediakan driver ODBC.
-
Library bawaan (Built in library)
Karena PHP didesain untuk
penggunaan di web, dia memiliki banyak fungsi-fungsi built in untuk
melaksanakan banyak tugas-tugas bermanfaat yang berhubungan dengan web. Anda
juga dapat menghasilkan gambar sambil mengudara, terhubung ke layanan web dan
layanan jaringan lainnya, menguraikan XML, mengirim e-mail, bekerja dengan
cookies, dan menghasilkan file PDF, semua hanya dengan menggunakan beberapa
baris kode.
-
Biaya
PHP
adalah gratis. Kita dapat mengunduh versi terbaru kapan saja dari http://www.php.net tanpa biaya
-
Kemudahan belajar PHP
Sintaks
PHP berdasar pada bahasa pemrograman lain, secara primary C dan Perl. Jika kamu
telah mengetahui C atau Perl, aau bahasa yang mirip C sepertiC++ atu Java, anda
akan hampir langsung secara produktif menggunakan PHP.
-
Portabilitas
PHP
tersedia untuk banyak system operasi yang berbeda. Anda dapat menulis kode PHP
pada sistem yang mirip UNIX seperti Linux dan Free BSD, versi Unix komersial
seperti Solaris dan IRIX, OS X, atau pada versi yang berbeda pada microsoft
windows. Kode yang ditulis dengan baik akan berfungsi tanpa perlu dimodifikasi
di sebuah sistem.
-
Ketersediaan source code
Anda memiliki akses ke source code
PHP. Dengan PHP, tidak seperti produk-produk closed source komersial, jika anda ingin memodifikasi sesuatu atau
menambah bahasanya, anda bebas untuk melakukannya. Anda tidak perlu menunggu pabriknya
untu mengeluarkan patch (perbaikan
atas bug). Anda juga tidak perlu khawatir tentang pabriknya akan bangkrut atau
memutuskan untuk berhenti mendukung sebuah produk.
- Ketersediaan lingkungan dan
dokumentasi
Zend
Technnologies, perusahaan dibalik mesin yang menggerakkan PHP, mendanai
pengembangan PHP dengan menawarkan support dan software yang berkaitan pada
sebuah basis komersial. Dokumentasi PHP dan komunitasnya telah kuat dan kaya
akan sumber daya (resources) dengan
banyaknya informasi untuk dibagikan.
MySQL
Menurut
Didik Dwi P (2002:1) MySQL adalah sebuah RDBMS (Relational Database Management System) yang sangat cepat dan kuat.
Sebuah database mendukung kita untuk menyimpan, mencari, menyusun, dan menerima
data secara efisien. MySQL server mengatur akses ke data kita untuk memastikan
bahwa sekelompok user dapat bekerja dengannya secara bersamaan, untuk
meyediakan akses yang cepat ke database, dan untuk memastikan bahwa hanya user
yang memiliki otoritas yang dapat memperoleh akses. MySQL menggunakan SQL (Structured
Query Language), bahasa query standar
database. MySQL telah tersedia secara public sejak tahun 1996 tetapi memiliki
sejarah pengembangan dari tahun 1979. Ini adalah database open source yang amat popular di dunia dan telah memenangkan Linux Journal Readers Choice Award pada
beberapa kesempatan.
MySQL tesedia dalam sebuah skema
dual lisensi. Kita dapat menggunakanya dibawah lisensi open source yaitu GPL (General Public License) bebas selama kita
mengikuti peraturan-peraturan dari lisensi tersebut. Sebaliknya jika ingin
mendistribusikan sebuah aplikasi non-GPL termasuk MySQL, anda dapat membeli
sebuah lisensi komersialnya.
Keistimewaan MySQL antara lain :
- Performa Tinggi
MySQL tidak dapat dipungkiri
sangatlah cepat. Di 2002, eWeek
mengumumkan benchmark yang
membandingkan 5 database yang menggerakkan sebuah aplikasi web, hasil terbaik adalah seri antara
MySQL dan yang lebih mahal Oracle.
- Biaya rendah
MySQL
tersedia tanpa biaya dibawah sebuah lisensi open
source atau dengan biaya murah/rendah dibawah sebuah lisensi komersial. Anda membutuhkan sebuah lisensi jika anda ingin mendistribusikan
MySQL sebagai bagian dari sebuah
aplikasi dan tidak ingin melisensi
aplikasi anda dibawah naungan sebuah lisensi open source. Jika anda tidak berminat untuk mendistribusikan
aplikasi anda, seperti kebanyakan aplikasi web, atau sedang bekerja di sebuah
software gratisan atau open source,
anda tidak perlu membeli sebuah lisensi.
- Mudah dalam pemakaian
Kebanyakan
database modern menggunakan SQL. Jika anda telah menggunakan RDBMS yang lain,
anda semestinya tidak bermasalah untuk beradaptasi dengan yang satu ini. MySQL
juga lebih mudah untuk disetting dibanding banyak produk serupa.
- Portabilitas
MySQL dapat digunakan dibanyak
sistem Unix yang berbeda, begitu juga di bawah Microsoft Windows
- Source
code
Seperti halnya PHP, anda dapat memperoleh
dan memodifikasi source code untuk MySQL. Point ini tidak penting lagi bagi
kebanyakan pengguna, tetapi itu (source
code) memberikan anda ketenangan.
Memberi kepastian untuk kelanjutan di masa mendatang dan memberi anda pilihan
disaat darurat.
- Ketersediaan dukungan
Tidak semua produk open source memiliki sebuah perusahaan
utama yang menawarkan support, pelatihan, konsultasi dan sertifikasi, tetapi anda dapat memperoleh
semua ini dari MySQL.
AppServ
AppServ merupakan salah satu
peralatan pondasi dasar untuk membangun aplikasi berbasis web menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan MySQL. AppServ merupakan tool yang menyediakan paket
perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dengan menginstal AppServ maka tidak
perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi
web server, apache, PHP dan MySQL secara manual. AppServ akan
menginstall dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.
MACROMEDIA DREAMWEAVER 8
Macromedia Dreamweaver adalah
sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola
situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan
kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan
secara visual dalm melakukan editing, dreamweaver membuatnya menjadi lebih
mudah dengan menyediakan tool-tool
yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam
mendesain web.
Macromedia Dreamweaver 8 dalam hal
ini digunakan untuk web desain. Macromedia Dreamweaver 8 mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web
beserta fasilitas-fasilitasnya antara lain : referensi HTML, CSS dan Javascript,
Javascript debbuger, dan editor kode
(tampilan kode dan code inspector) yang mengijinkan kita mengedit kode
Javascript ,XML dan dokumen teks lain secara langsung dalam dreamweaver.
Teknologi Dreamweaver, Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu
memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untu
membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya. Selain itu
Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita
mengelola keseluruhan elemen yang ada di dalam situs. Kita juga dapat melakukan
evaluasi situs dengan melakukan
pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download
halaman web.
ALAT BANTU PERANCANGAN SISTEM
2.5.1 Use Case
Diagram
Use case diagram
digunakan untuk mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebuah
sistem. Use case diagram sangat
membantu dalam penyusunan kebutuhan (requirement)
sebuah sistem dan perancangan semua fitur-fitur yang terdapat dalam sistem.
Menurut Bambang Hariyanto (2004 : 267), “use case diagram merupakan salah satu
diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Use case diagram penting untuk memvisualisasikan,
menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem”.
Menurut Whitten
dalam buku Noerlina dkk (2007 : 194), “use
case diagram adalah serangkaian langkah-langkah yang saling berhubungan
baik secara otomatis ataupun manual, dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu
kegiatan bisnis tunggal”.
Komponen-komponen
dari use case diagram adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Komponen Use Case Diagram (Noerlina dkk : 2007)
SIMBOL
|
NAMA SIMBOL
|
KETERANGAN
|
|
System Boundary
|
Menggambarkan
batasan antara sistem dan aktor.
|
|
Use Case
|
Menggambarkan
interaksi antara aktor dan software aplikasi
tersebut.
|
|
Aktor
|
Menggambarkan pengguna dari sistem yang dapat berupa
manusia atau sistem terotomatisasi lain yang berinteraksi dengan sistem lain
untuk berbagi, mengirim, dan menerima informasi.
|
|
Relationship
|
Menggambarkan
hubungan antar aktor dan use case.
|
2.5.2 Activity
Diagram
Activity diagram digunakan untuk
menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Activity diagram sangat bermanfaat dalam
memodelkan sebuah proses untuk membantu dalam memahami proses tersebut secara
keseluruhan.
Menurut Fowler (2004 : 163),
“activity diagram adalah teknik untuk
menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja.”.
Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Simbol-Simbol Activity
Diagram (Martin Fowler : 2004)
Simbol
|
Keterangan
|
|
Node Awal (Start Point)
|
|
Akhir Kegiatan (End Point)
|
|
Aktivitas (Activities)
|
|
Percabangan (Fork)
|
|
Penggabungan (Join)
|
|
Keputusan (Decision)
|
Flowchart
Menurut Jogiyanto HM (2005 : 795), bagan alir (flowchart) adalah “bagan (chart)
yang menunjukkan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika”.
Bagan alir (Flowchart)
merupakan suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan
diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir. Bagan alir digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Adalah lima macam bagan alir, yaitu:
Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bagan alir dokumen (form flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan
bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan termasuk tembusan-tembusannya.
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir
yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di
dalam sistem.
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
Bagan alir proses (proses flowchart) merupakan bagan alir yang
banyak digunakan di teknik industri.
Pada penelitian ini penulis menggunakan bagan alir program (program flowchart) untuk menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses program. Berikut ini adalah simbol-simbol dalam bagan alir program (program flowchart) :
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Dalam Bagan Alir Program (Jogiyanto HM : 2005)
|
Untuk
menyatakan permulaan dan akhir dari suatu proses.
|
|
Untuk
menyatakan peralatan masukan dan keluaran yang digunakan. Atau untuk
menyatakan operasi masukan data dan keluaran data.
|
|
Untuk menyatakan suatu arah aliran proses atau untuk menghubungkan suatu simbol dengan
simbol yang lainnya.
|
|
Untuk menyatakan proses pengolahan data atau operasi
manipulasi data yang berisikan operasi aritmatika seperti perpangkatan,
perkalian, pembagian, penambahan, dan pengurangan.
|
|
Untuk menyatakan harga awal atau merubah indeks register
(penambahan/ pengurangan) serta harga akhir yang digunakan sebagai pencacah
dalam suatu loop.
|
|
Untuk menyatakan sekumpulan langkah (proses) yang
dituliskan sebagai suatu prosedur (subrutin/subprogram).
|
|
Untuk
menyatakan penghubung atau konektor pada halaman yang sama (on page connector).
|
|
Untuk menyatakan pertanyaan atau kondisi penentuan
keputusan yang bernilai benar atau salah (Ya dan Tidak).
|
|
Untuk menyatakan penghubung atau konektor pada halaman
yang berbeda (off page connector)..
|
untuk simbol-simbol dapat di dapatkan pada artikel-artikel yang lain
apakah ada versi jurnal ?
BalasHapus